FKUB Kota Probolinggo Gaungkan Moderasi Beragama, Pelajar dan Pembina SMA/SMK/MA Diajak Merajut Kebersamaan dalam Keberagaman

Berikut berita selengkapnya 👉

Berita, Pendidikan97 Dilihat
banner 468x60

Probolinggo || !nsert News.com – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Probolinggo kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga harmoni sosial melalui penyelenggaraan Sarasehan Lintas Agama. Kali ini, fokus utama tertuju pada segmen pelajar dan pembina SMA/SMK/MA se-Kota Probolinggo, dengan mengusung tema “Merajut Kebersamaan dalam Keberagaman dengan Memperkuat Moderasi Beragama bagi Pembina dan Pelajar Lintas Agama“.

Acara yang berlangsung meriah ini digelar pada Rabu, 17 September 2025, mulai pukul 13.00 WIB, bertempat di Aula Kampus Institut Ahmad Dahlan (IAD) Probolinggo.

banner 336x280

Kehadiran sejumlah tokoh penting menambah bobot sarasehan ini. Tampak hadir Walikota Probolinggo dr. H. Aminudin, Sp.Og. (K), MM.Kes., Komandan Kodim 0820 Letkol. Arh. Iwan Hermaya, serta Erfan Sudjianto, SE. dari Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Probolinggo, yang ketiganya didapuk sebagai narasumber inspiratif.

Foto istimewa !nsert News Walikota Probolinggo beserta Ketua FKUB

Peserta yang memadati aula terdiri dari guru pembina dan pelajar dari berbagai SMA/SMK/MA di seluruh Kota Probolinggo, menunjukkan antusiasme tinggi terhadap isu kerukunan beragama.

Dalam sambutannya, Ketua FKUB Kota Probolinggo, Hudri, menegaskan bahwa FKUB secara berkelanjutan menyelenggarakan sarasehan lintas agama dengan pendekatan segmentatif.

Ini adalah ikhtiar kami merawat harmoni hubungan antar umat beragama agar persatuan dan kesatuan bangsa terjaga dengan baik. Memahami perbedaan sebagai fitrah dengan ikhtiar menjalin kebersamaan dalam perbedaan,” tandas Hudri.

Beliau menambahkan bahwa sarasehan ini juga menjadi ruang penting bagi umat lintas agama untuk tidak “alergi” terhadap perbedaan, terutama perbedaan agama, demi terciptanya pembangunan yang kondusif dan harmonis.

Walikota Probolinggo, dr. Aminudin, dengan analogi yang cerdas, menjelaskan moderasi beragama ibarat sebuah orkestra.

Setiap alat musik memiliki fungsi dan bunyi yang berbeda, namun mampu padu dalam irama yang dipandu oleh konduktor,” ujarnya, menekankan pentingnya sinergi dalam keberagaman.

Dokter Aminudin juga tak lupa memperkenalkan program pemerintahannya “BERSOLEK” yang akan menjadi fokus selama lima tahun ke depan.

Sesi dialog yang dipandu oleh pengurus FKUB, Samsul Arifin, menjadi puncak acara. Erfan Sudjianto membuka sesi dengan pandangan Buddhis mengenai moderasi beragama, yakni sikap beragama yang adil, seimbang, dan tidak berlebihan, dengan menghargai perbedaan demi tercapainya keharmonisan sosial.

Dalam konteks Buddhisme, ajaran Sang Buddha mengajarkan Jalan Tengah (Majjhima Patipada), yaitu tidak berlebihan ke arah pemuasan hawa nafsu maupun penyiksaan diri. Prinsip inilah yang sejalan dengan nilai moderasi: menolak ekstremisme, menumbuhkan kebijaksanaan, dan memupuk kasih sayang terhadap semua makhluk,” jelas Erfan.

Sementara itu, Letkol Arh. Iwan Hermaya menekankan pentingnya menjaga pergaulan dalam kebhinekaan di bingkai NKRI, serta bijak dalam menggunakan smartphone.

Menjaga pergaulan di tengah perbedaan sangat diperlukan supaya terjalin erat dan saling menghormati. Tidak terkecuali saat menggunakan gadget. Dalam menggunakan gadget, khususnya bermedsos, jangan sampai mengunggah konten-konten yang dapat merusak kerukunan,” tegas Iwan, mengingatkan peserta tentang tanggung jawab digital.

Diskusi interaktif yang penuh pertanyaan dan jawaban menutup rangkaian pemaparan materi. Acara sarasehan yang produktif ini berakhir tepat pukul 16.00 WIB, meninggalkan semangat kebersamaan dan pemahaman yang lebih mendalam tentang moderasi beragama di kalangan pelajar dan pembina Kota Probolinggo.

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *