!nsert News.com || Probolinggo, Jawa Timur – Pemerintah Kota Probolinggo menunjukkan komitmen penuh dalam menyukseskan program strategis nasional Makan Bergizi Gratis (MBG). Hari ini, Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin, bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Tim Terpadu MBG, melakukan peninjauan mendadak ke sejumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayahnya.
Peninjauan ini menjadi bukti nyata keseriusan Pemkot Probolinggo untuk memastikan bahwa program MBG terlaksana dengan standar aman, higienis, dan sesuai standar gizi, sekaligus merespons isu keracunan makanan yang sempat terjadi di beberapa daerah.
SOP Dapur MBG Dinilai Berjalan Baik, Kasus Keracunan Nol
Rombongan Wali Kota mengunjungi enam lokasi SPPG yang tersebar di Kecamatan Mayangan, Kanigaran, dan Wonoasih. Berdasarkan hasil pantauan, dr. Aminuddin menyatakan bahwa Standard Operating Procedure (SOP) di setiap SPPG sudah berjalan dengan sangat baik.
“Alhamdulillah, sampai sejauh ini tidak ada ditemukan kasus keracunan,” ujar dr. Aminuddin.
Ia menjelaskan bahwa selama dua bulan terakhir, pelaksanaan program berjalan lancar tanpa insiden yang tidak diinginkan.
Setiap tahapan, mulai dari penyiapan bahan baku, proses memasak, pengemasan, hingga pendistribusian kepada penerima manfaat, diawasi ketat oleh petugas yang bertanggung jawab. Pengecekan mendalam ini dilakukan untuk memastikan kualitas makanan terjamin.
Perketat Seleksi Bahan Baku dan Wajib Checklist
Wali Kota menekankan pentingnya kualitas bahan baku yang akan diolah. Ia secara tegas meminta agar seluruh bahan, baik basah maupun kering, melalui proses pengecekan dan penyortiran yang ketat sebelum digunakan.
“Untuk setiap bahan baku yang digunakan, kita sortir sehingga bahan yang dipakai benar berkualitas,” tegasnya.
Tidak hanya itu, untuk menjamin akuntabilitas, dr. Aminuddin juga mewajibkan setiap SPPG menerapkan sistem checklist pada setiap proses. Hal ini bertujuan agar setiap tindakan terdokumentasi dengan baik dan dapat dikomunikasikan secara transparan kepada seluruh petugas.
Sekolah Diminta Jadi Garda Terdepan Pengawasan
Untuk semakin memperkuat jaminan keamanan, dr. Aminuddin mengeluarkan instruksi khusus kepada pihak sekolah penerima manfaat. Ia meminta agar pihak sekolah turut mengawasi dan bahkan mencicipi makanan sebelum dibagikan kepada anak-anak.
Wali Kota bahkan memberikan kewenangan kepada tim pengawas untuk menghentikan pendistribusian makanan jika ditemukan tidak layak konsumsi.
“Saya sudah minta dari Dinas Kesehatan agar setiap PIC atau tester-nya di setiap sekolah juga melakukan pengecekan dengan detail dan benar,” ungkapnya.
“Apabila memang tidak layak, maka tidak apa-apa jika pada hari itu anak-anak tidak menerima MBG,” tambahnya, menunjukkan sikap tidak kompromi terhadap kualitas dan keamanan makanan.
Masyarakat Diminta Tenang, Pemkot Segera Buat Skema Lebih Terperinci
Menyikapi kekhawatiran masyarakat akibat kasus keracunan di daerah lain, dr. Aminuddin menjamin bahwa masyarakat Kota Probolinggo tidak perlu cemas.
“Kita lihat SOP-nya sudah berjalan dengan baik… Alhamdulillah semua tahapan berjalan baik, sehingga masyarakat tidak perlu cemas,” Pungkasnya.
Meskipun demikian, Wali Kota tetap melihat adanya ruang untuk perbaikan. Ia meminta Ketua Korwil SPPG di Kota Probolinggo untuk segera membuat skema dan Prosedur Tetap (Protap) SOP yang lebih terperinci dan detail.
Skema ini akan mencakup seluruh alur, mulai dari pasokan bahan masuk, proses memasak, packing, distribusi, hingga pengelolaan limbah agar tidak mencemari lingkungan.
Langkah-langkah proaktif ini menunjukkan kesiapan Pemkot Probolinggo menjadikan program MBG di kotanya sebagai percontohan pelaksanaan yang aman, bersih, dan berkualitas.
Narahubung: Bagian Komunikasi dan Informasi Publik Pemerintah Kota Probolinggo
